Thursday, August 20, 2015

SERU...! Workshop Pengolahan Sampah dan Pengelolaan Bank Sampah Bersama Tim Bank Sampah WPL


Selama dua hari berurutan, Rabu dan Kamis, 19 dan 20 Agustus 2015 menjadi sangat istimewa bagi warga Kelurahan Cakung Barat. Selama dua hari, sebanyak 32 orang orang perwakilan dari 8 RW di lingkungan Kelurahan Cakung Barat, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur, berkesempatan mengikuti Workshop Pengolahan Sampah dan Pengelolaan Bank Sampah yang diselenggarakan oleh PT. Jalantol Lingkarluar Jakarta (PT. JLJ). Program ini merupakan bentuk tanggung jawab sosial PT. JLJ terhadap masyarakat, khususnya yang berdomisili di sekitar koridor Jalan Toll Outer Ring Road (JORR) Jakarta. Acara ini merupakan rangkaian lanjutan sosialisasi Pengolahan Sampah dan Pengelolaan Sampah yang telah dilaksanakan pada tanggal 11 Juni 2015 yang lalu.
Tim Bank Sampah WPL mendapat kepercayaan dari PT. JLJ untuk menjadi narasumber pada  workshop ini. Sebagai sampah yang berkonsentrasi terhadap upaya merubah pola pikir (mindset) dan perilaku masyarakat terhadap sampah,kepercayaan ini tidak disia-siakan oleh Tim Bank Sampah WPL. Dipimpin oleh bapak Baron Noorwendo, tim mempersiapkan materi sedemikian rupa yang bertujuan membuat para peserta memiliki semangat memanfaatkan sampah sebagai bahan baku. 



Workshop dua hari ini dibagi menjadi empat sesi.
Hari Pertama.
Sesi ke 1 hari pertama diisi dengan paparan materi untuk membangun pola pikir dan perilaku para peserta dalam memandang dan menangani sampah. Agar memberi manfaat bagi manusia, maka sampah harus diperlakukan sebagai bahan baku. Fakta menunjukkan bahwa sekitar 80% - 90% sampah yang kita hasilkan ternyata masih dapat dimanfaatkan lagi.
 Pemanfaatan sampah sebagai bahan baku juga memberikan konstribusi besar terhadap penghematan penggunaan sumber daya alam seperti minyak bumi, batu bara, hutan, air dan udara. Upaya pemanfaatan sampah secara kreatif di lingkungan juga merupakan cikal bakal program produktif di lingkungan tempat tinggal kita.


Sesi ke 2 hari pertama diisi dengan menyampaikan 4 metode sederhana untuk mengolah sampah organik. Keempat metode yang disampaikan adalah
1.     Metode penumpukan
2.     Metode komunal
3.     Metode Osaki
4.     Metode 2 in 1
Untuk memberikan pengalaman seru mengolah sampah organik, sesi ke 2 juga diisi dengan praktek membuat komposter Osaki. Para peserta, perwakilan PT. JLJ maupun staf kelurahan menyambut baik praktek komposter Osaki ini.
Komposter Osaki adalah sebuah metode komposting yang menggunakan peralatan yang sederhana, mudah didapat, bisa dibuat sendiri, berusia panjang dan murah. Prosesnya sangat mudah dan praktis untuk pengolahan sampah organik skala rumah tangga.




Praktek pembuatan komposter Osaki

Hari kedua.
Sesi ke 1 hari kedua diisi dengan praktek membuat kerajinan dari bungkus plastik saset. Kepada peserta disampaikan keterampilan dasar membersihkan, memilih motif, menganyam dan menjahit bahan baku plastik saset menjadi produk-produk kreatif yang bermanfaat dan bernilai ekonomi. Setiap peserta diberikan 1 set alat dan bahan untuk membuat 2 jenis kerajinan. Keseruan dan kehebohan terjadi di antara peserta dan instruktur dari Bank Sampah WPL. Para peserta benar-benar memanfaatkan kesempatan untuk bertanya berbagai hal tentang keterampilan yang diajarkan. Beberapa peserta menyampaikan keinginan untuk dapat menjadi pengrajin profesional.

 Membuat kerajinan dari plastik kemasan



Sesi ke 2 hari kedua diisi praktek membuat kerajinan dari bahan kertas bekas.. Instruktur di sesi ini adalah Bang Ucok dan Aa Fadil dari Enigami. Tim enigami menyampaikan teknik menggulung untuk memanfaatkan kertas HVS bekas. Juga disampaikan cara menggunakan lem yang efisien serta finishing dengan menggunakan cat. (BN).




WPL siap bermitra. HP/WA: 081294742033