Friday, September 18, 2015

Bank Sampah WPL Sharing Pengalaman Dengan Pegiat dari Kecamatan Limo dan Sawangan


Salah satu bentuk keceriaan mengelola bank sampah adalah kesempatan untuk berkenalan, berbagi ilmu dan bertukar pengalaman dengan sesama pegiat dari wilayah lain. Pengalaman di suatu wilayah menjadi bekal yang bermanfaat bagi wilayah lainnya. Tidak ada nuansa persaingan satu sama lain. Yang ada hanya semangat berkolaborasi untuk membangun lingkungan yang lebih baik.







Rabu, 2 September 2015. Bertempat di rumah Bapak Warta, Ketua RT 06 RW 01, Kelurahan Krukut, Kecamatan Limo, Depok, kami berkesempatan berdiskusi dengan para pengurus bank sampah di RT tersebut. Dalam kesempatan tersebut, kami berbagi ilmu dan pengalaman tentang membangun motivasi para pengurus dan warga dalam menyukseskan program bank sampah.
Dalam pertemuan sekitar 2 jam tersebut, kami menyampaikan beberapa hal berikut:
1.     Harkat kehidupan kita saat ini dan kualitas lingkungan buat generasi penerus.
2.     Perjalanan sampah sejak dari alam hingga menjadi sampah.
3.     Manfaat Recycling Code dan tips memilih kemasan plastik.
4.     Pengembangan program bank sampah.
5.     Pengolahan sampah organik skala rumah tangga.
Pengetahuan dasar tentang material sampah, terutama plastik dan kertas ternyata sangat membantu untuk membangun pemahaman mengapa sampah non organik harus ditangani secara khusus agar bisa dijadikan bahan baku dalam sebuah proses daur ulang.  Upaya penghematan sumber daya alam seperti pohan dan minyak bumi dengan mendaur ulang juga menjadi mudah dipahami.
Melalui Recycling Code, pemahaman untuk menjadi konsumen cerdas dan memperbesar upaya Reduce dapat ditingkatkan. Dengan mengetahui jenis senyawa kimia plastik, kita dapat memilih kemasan yang sesuai dengan kebutuhan. Dari reaksi kimia senyawa plastik terhadap, air, udara dan tanah kita juga dapat membayangkan bahaya yang ditimbulkan oleh sampah plastik terhadap alam jika tidak ditangani dengan benar.
Kami juga memperkenalkan beberapa program yang mendapat sambutan hangat, yaitu hibah sampah, kredit mikro tanpa bunga dan pengolahan sampah organik.
Keinginan untuk sharing dalam rangka meningkatkan motivasi dan mengembangkan program juga datang dari dua komunitas bank sampah di Kecamatan Sawangan, yaitu dari Kelurahan Bedahan dan Kelurahan Pengasinan. Pada hari Senin, 7 September 2015, pengurus kedua komunitas bank sampah tersebut berkunjung untuk berdiskusi dan melihat langsung aktivitas Bank Sampah WPL.




Diskusi berkembang mengenai,
1.     Fluktuasi semangat pengurus dan nasabah bank sampah.
2.     Pemanfaatan plastik kemasan menjadi kerajinan.
3.     Pengolahan sampah organik skala rumah tangga.
Bank Sampah WPL bukanlah bank sampah terbaik, masih banyak yang harus kami perbaiki. Juga banyak hal yang seharusnya dapat dikembangkan. Melalui kesempatan sharing dan berbagi seperti ini, kami terbuka untuk menjalin kemitraan dengan siapa saja dan di mana saja. Tujuan utama kami untuk mengembangkan potensi lokal dengan merubah pola pikir serta perilaku secara kreatif, akan semakin berarti jika dapat diterapkan dalam bingkai kolaborasi yang saling menguntungkan.
Bukan kepentingan parsial yang harus kita perjuangkan, melainkan membawa harkat Indonesia lebih tinggi di panggung dunia.

Dalam dua kesempatan ini, kami juga didampingi oleh mbak Fafa, mahasiswi semester 7, Departemen Kesejahteraan FISIP UI yang sedang mengerjakan tugas di Bank Sampah WPL.

BN