Thursday, September 19, 2013

Baron Noorwendo Prakarsai Warga Peduli Lingkungan

Baron Noorwendo, tokoh masyarakat Pancoranmas Depok ini memprakarsai masyarakat membentuk Bank Sampah Warga Peduli Lingkungan (WPL). Baron mengatakan WPL bukan hanya lapak rongsok, namun sebagai pusat industry kreatif.

“WPL bukan hanya sekedar lapak yang mengumpulkan sampah lalu dijual ke pengepul, tetapi juga sebagai pusat industri kreatif, karena awalnya WPL bukan bank sampah terlebih dahulu, tetapi recycle dari bekas kemasan-kemasan yang dibentuk menjadi barang-barang yang bermanfaat,” katanya saat menerima kunjungan Wakil Wali Kota Depok, Idris Abdul Shomad, Senin (29/7/13).

Monday, September 16, 2013

Inilah Tiga Panduan Memulai Bank Sampah

Bank Sampah adalah sebuah gerakan swadaya masyarakat untuk mengajak warga mengurangi volume sampah melalui upaya memilah dan memanfaatkan sampah yang masih memiliki nilai ekonomi. Berikut tiga panduan bagi komunitas atau warga masyarakat yang ingin memulai program Bank Sampah.

1. Pembentukan tim pengelola

Tim pengelola akan menjadi lokomotif yang mengajak dan menggerakkan warga untuk turut serta menyukseskan program Bank Sampah. Agar berjalan dengan menyenangkan dan berkesinambungan, tim ini dapat terdiri dari 5 orang yang masing-masing berperan sebagai, Ketua/Direktur (1 orang), Sekretaris/Administrasi (1 orang), Bendahara/Kasir (1 orang), teller/Pemilah (2 orang).

Friday, September 13, 2013

Warga Peduli Lingkungan Basis Industri Kreatif

Penasehat Warga Peduli Lingkungan (WPL) di Kampung Pitara Jala Makam No 96 RT01/13, Pancoranmas, Depok, Baron Noorwendo mengatakan, pengelolaan sampah di lingkungan sekitar memerlukan kepedulian yang didukung manajemen dan teknologi yang sederhana dan tepat guna. Karena itu WPL hadir untuk mengajak warga Depok mengubah pola pikir dan membangun kesadaran dalam mengelola sampah.