Kamis, 8 Januari 2015. Event pertama
Garbagepreneurship Komunitas WPL di tahun 2015 berlangsung di Universitas
Gunadarma. Bertempat di Ruang 462, Kampus D, Margonda, Depok.
Seminar dan Workshop yang menggugah semangat
generasi muda untuk mengerahkan kreativitasnya untuk turut memelihara
kelestarian lingkungan yang menyenangkan dan berkesinambungan. Acara juga
dihadiri oleh Bang Imam Sammiaji, selaku Abang Lingkungan Hidup Depok 2014 dan
dimoderatori oleh mbak Cassandra Gitaputri, selaku Finalis Mpok Depok 2014.
Acara disusun sedemikian rupa oleh panitia
sehingga dapat menginspirasi para peserta untuk menerapkan semua hal yang
dibicarakan dalam kehidupan keseharian. Run down acara dimulai dengan pembukaan
oleh ketua BEM Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi, kemudian
presentasi dari salah satu sponsor, talkshow & seminar, selingan hiburan
dari Glanze Band dan workshop pembuatan produk kreatif dengan trainer ibu-ibu
‘Iburatu Recycle’ Bank Sampah WPL.
Seminar dibuka dengan talkshow yang mengupas
beberapa poin penting berkaitan dengan lingkungan hidup dan upaya pengelolaan
sampah di Kota Depok. Dengan model presentasi ini, antusiasme peserta untuk
mengeksplorasi materi menjadi lebih besar, terbukti dengan banyaknya peserta
yang ingin mengajukan pertanyaan. Sayangnya, karena keterbatasan waktu, tidak
semua peserta bisa diakomodasi untuk mengajukan pertanyaan.
Di lima belas menit terakhir sesi seminar,
kami berkesempatan mempresentasikan materi Garbagepreneurship. Menyampaikan ide
Garbagepreneurship kepada anak-anak muda merupakan kesempatan untuk mentransfer
ide kepada generasi yang enerjik dan kreatif. Merekalah yang dapat
mengoptimalkan ide dan menerapkannya di masa-masa emas mereka.
Secara bertahap, kami menyampaikan persoalan
pengelolaan bumi yang meliputi People, Planet dan Profit. Persoalan manusia
secara individu maupun masyarakat terletak pada kebutuhan pengembangan potensi
lokal yang berkesinambungan dalam memelihara komitmen dan menghasilkan manfaat
ekonomi. Persoalan bumi terletak pada menumbuhkan kesadaran bersama semua
penduduk bumi untuk mencegah kerusakan akibat sikap abai terhadap pengelolaan
sampah. Persoalan profit terletak kepada kreativitas yang dapat menggerakkan
manusia secara bersama-sama untuk mendesain dan menghidupkan siklus manfaat
sampah.
Pengelolaan sampah di lingkungan memerlukan
kepedulian dan keterlibatan mayoritas warga. Karena memang semua orang pasti
menghasilkan sampah. Dengan indeks timbulan sampah 0,8 kg per orang per hari,
maka persoalan pengelolaan sampah menjadi tantangan besar bagi anak-anak muda
kreatif. Kita perlu membangun kegiatan-kegiatan kreatif yang dapat menyampaikan
ide dan konsep sederhana untuk mengajak semakin banyak warga mau memilah
sampahnya sendiri. Kita perlu membangun program-program yang dapat menunjukkan
manfaat sampah bagi masyarakat dan lingkungan jika ditangani dengan benar. Kita
juga perlu membangun network yang dapat mendukung keseluruhan program
pengelolaan sampah di lingkungan.
Di antara alternatif bentuk penanganan sampah
secara kreatif ialah dengan menjadikan sampah sebagai bahan baku. Secara umum,
saat ini marak di berbagai kota, sampah non organik diperlakukan sebagai
komoditas yang bisa ditabung di Bank Sampah. Selain itu, sampah non organik juga
dapat diperlakukan sebagai bahan baku pembuatan produk kreatif.
Di Bank Sampah WPL yang merupakan program
Garbagepreneurship dari Komunitas WPL, sampah dan barang bekas yang terpilah
diberikan nilai tambah dengan cara memanfaatkan hasil penjualannya menjadi
program-program yang bermanfaat di masyarakat dan lingkungan. Program di Bank
Sampah WPL meliputi:
- Industri kreatif berbahan baku sampah ‘Iburatu Recycle’.
- Tabungan Sampah.
- Hibah Barang Bekas (Hi Brankas...!).
- Mikro Kredit dari Sampah (Rokets).
- Asuransi Jiwa dari Tabungan Sampah.
- Pusat Pelatihan.
- Pengolahan Sampah Organik Skala Rumah Tangga.
- Wisata Kreatif.
- Toko ‘Serba Sampah’. *)
- Merchandise
- Kampanye di Media Sosial
Pada sesi kedua, dilakukan workshop membuat
produk dari sampah plastik kemasan. Workshop ini dipandu oleh ibu Halimah, ibu
Susinarsih dan ibu Hikmawati dari Komunitas WPL. Sebanyak 20 peserta dari
mahasiswa Universitas Gunadarma mengikuti workshop ini dengan gembira.
#sampahjadikeren
No comments:
Post a Comment
Kami sangat berterima kasih atas komentar Anda. Jika informasi yang kami berikan bermanfaat bagi Anda, kami sangat berbahagia jika desebarkan kepada yang lain.