Wednesday, March 11, 2015

Garbagepreneur Mengunjungi MyDarling dan Berjumpa Rajanesik: Momen Khusus Garbagepreneur di Bulan Februari 2015

Garbagepreneur Mengunjungi MyDarling, Sabtu, 14 Februari 2015
Di antara sesama aktivis peduli sampah, tidak mengenal kata bersaing. Di antara kami hanya ada kesamaan dalam visi dan keinginan untuk kolaborasi. Walaupun lokasi dan bentuk aktivitas kami berbeda-beda tidak menghalangi kami untuk saling mengenal dan bersilaturrahim. Kami juga saling menghormati kelebihan masing-masing. Saat berjumpa, tidak ada aroma merasa lebih dibanding yang lain. Kami lebih banyak bertukar pengalaman dan berbagi cerita heboh. Selain pertukaran ilmu dan informasi, pertemuan seperti ini memperkuat motivasi kami masing-masing.

Persoalan sampah lebih banyak terletak pada mindset dan perilaku manusia, maka pendekatan untuk penyelesaian masalah ini tidak dapat hanya dilakukan dari satu sisi, melainkan harus dilakukan dari berbagai sisi. Pendekatan yang terbaik adalah yang paling dekat potensi dan kebutuhan di lokasi tertentu. Inilah yang kami upayakan di lingkungan kami masing-masing.

Gargabepreneurship di SMAN 12 Depok Bersama Earth Hour Depok

Bertempat di Ruang Laboratorium SMAN 12 Depok, presentasi Garbagepreneurship diberikan atas undangan para anak muda yang tergabung dalam Earth Hour Depok. Kumpulan anak muda ini sangat aktif dan bersemangat menyerukan kepedulian terhadap lingkungan. Di hari Jum’at, 20 Februari 2015, mereka melakukan road show edukasi lingkungan ke beberapa SMA/SMK di Depok. Garbagepreneur diundang untuk memberikan edukasi tentang Garbagepreneurship di SMAN 12 Depok.

Thursday, March 5, 2015

Membuat Mainan Bergerak dari Kotak Susu di Sekolah Alam Depok

#sampahjadikeren

Rabu, 18 Februari 2015.

Menghadapi siswa Sekolah Dasar (SD) kelas 1 selalu penuh kejutan. Mereka seperti anak Taman Kanak-kanak yang lucu dan spontan. Atas permintaan seorang sahabat, kami  diminta mewakili beliau sebagai guru tamu di sekolah anaknya. Sekolah Alam Depok, berlokasi di Kelurahan Bedahan, Kecamatan Sawangan, Kota Depok. Sebuah sekolah yang mengintgrasikan konsep pendidikan formal dengan pendidikan yang ramah lingkungan.

Bertempat di kelas 1 Elephant, kami bertugas menceriakan para siswa berkreasi dengan barang bekas. Konsep membangun pengalaman langsung menangani barang bekas merupakan ide yang luar biasa. Barang bekas yang dipilih untuk digunakan terdiri dari kotak bekas susu UHT atau teh dan sedotan. Sedangkan alat yang digunakan meliputi penggaris, spidol, cutter, gunting dan lakban kertas. Materi hanya dibatasi untuk membentuk, sementara finishing karena memerlukan waktu yang relatif lama, dikerjakan di luar jam pelatihan ini.

Garbagepreneurship Bersama Komunitas Inovator Sosial

#sampahjadikeren 

Kamis, 19 Februari 2015, kami memenuhi undangan dari Komunitas Inovator Sosial untuk berbagi pengalaman tentang Garbagepreneurship – Bank Sampah Sebagai Solusi Kebersihan. Acara yang dikemas dalam bentuk seminar eksklusif ini diikuti oleh sekitar 24 peserta yang berasal dari berbagai wilayah. Ada yang datang dari Cikarang, Cibitung, Pasar Minggu, Ciledug, Depok dan Pondok Labu. Acara dilangsungkan di Grha Innovator yang berlokasi di bilangan Pondok Labu, Jakarta Selatan.

Seminar eksklusif ini sangat menantang kami untuk memberikan yang terbaik kepada semua peserta. Semua peserta adalah orang-orang yang hebat. Mereka adalah orang-orang yang peduli terhadap sampah di lingkungan masing-masing. Mereka mendapat info seminar ini sebagian besar melalui media sosial. Rata-rata mereka belum saling kenal dan baru bertemu di saat seminar berlangsung. Artinya, mereka datang sudah dengan keinginan besar untuk membangun mindset dan perilaku yang benar dalam menangani masalah sampah.

Monday, March 2, 2015

Kunjungan SDI Asih Auladi ke Bank Sampah WPL

#sampahjadikeren

Rabu, 18 Februari 2015, Sebanyak 22 siswa dan siswi SDI Asih Auladi ditemani oleh lima orang guru mengadakan kunjungan belajar ke Bank Sampah WPL. Rombongan sekolah dasar yang berlokasi di bilangan Kecamatan Sukajaya tersebut bermaksud memberikan wawasan dan pemahaman tentang pentingnya mengelola sampah terhadap kelestarian lingkungan hidup. Menanamkan pemahaman tentang urgensi upaya mengurangi volume timbulan sampah kepada anak-anak sejak dini akan sangat berguna dalam membangun perilaku sadar lingkungan. Karena merekalah generasi penerus yang akan meneruskan estafet gaya hidup 3R di masa depan.

Komunitas WPL Menggelar Taman Baca Buku di Taman Lembah Gurame

#lembahgurame_bacabuku

Komunitas WPL merupakan induk dari Bank Sampah WPL. Komunitas WPL memiliki empat bidang program utama, yaitu Garbagepreneurship, Kuliner, Kolaborasi Kommunitas Kreatif dan Pendidikan.

Program pendidikan digulirkan sejak bulan September 2014. Hingga saat ini, program pendidikan Komunitas WPL sudah memiliki tiga kegiatan, yaitu: