Tuesday, December 17, 2013

Iburatu Recycle dapat penghargaan Stand Terbaik & Terkreatif

Iburatu Recycle mendpt penghargaan sbg Stand Terbaik & Terkreatif selama ajang Festival Industri Kreatif Kota Depok 2013. Detos 12-16 Des 2013.

Inilah Pemenang Peserta Festival Industri Kreatif Kota Depok

Festival Industri Kreatif Kota Depok tahun 2013 di Ground Floor Depok Town Square sudah berakhir, Senin (16/12/13) dan ditutup Wakil Walikota Depok, Idris Abdul Shomad. Pada penutupan panita mengumumkan 4 pemenang peserta industri kreatif.

Berikut  pemenang beserta katagori pada festival industry kreatif Kota Depok tahun 2013 :

1. Kategori Kuliner yaitu: Pizzaminiqu

2. Kategori Handycraft yaitu: Jati Jaya

3. Kategori Fashion: Adiyanti Fashion

4. Kategori stand terbaik yaitu: Ibu Ratu Recyle

Sunday, December 8, 2013

Jatuh Bangun Mengelola Sampah

bank sampah
Lima tahun lalu, berbekal sedikit pengetahuan dari internet, pasangan suami-istri Baron Noorwendo (44) dan Sri Wulan Wibiyanti (42) merintis pengembangan bank sampah bersama warga sekitar rumah mereka. Sempat dicemooh sejumlah orang, upaya pasangan suami istri itu kini menginspirasi banyak pihak di kota Depok, Jawa Barat, untuk ikut mengolah sampah demi kelestarian lingkungan.

Sejak 2001, Baron dan Wulan tinggal di Kampung Pitara, Kelurahan Pancoran Mas, Depok. Saat mulai bersosialisasi dengan warga sekitar, mereka terusik dengan banyaknya keluarga kurang mampu di wilayah itu. Sebagian besar laki-laki di kampung tersebut bekerja sebagai kuli bangunan dan tukang ojek.

Saturday, November 2, 2013

Produk Bank Sampah Pitara Bernilai Jual Tinggi

Bank Sampah Warga Peduli Lingkungan (WPL) di Pitara, Pancoran Mas sudah menghasilkan berbagai produk yang dibuat dari sampah. Industri ini mampu memotivasi masyarakat untuk memilah sampah sehingga mampu menciptakan produk dengan nilai jual tinggi.

Pencetus utama Centra Industri Kreatif Baron mengungkapkan bahwa industri ini memiliki potensi yang luar biasa. “Industri yang dimulai pada tahun 2009 ini mampu meningkatkan perekononian, sosial, serta mampu mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang sangat tinggi. Sehingga mereka mampu menghasilkan uang dari sampah yang didapat,” jelasnya.

Friday, November 1, 2013

Generasi Muda Juga Peduli Permasalahan Lingkungan

Riyadi, mahasiswa teknik industri Universitas Indonesia, salah satu dari sekian generasi-generasi muda Kota Depok yang menaruh perhatian terhadap kelestarian lingkungan. Hal tersebut dibuktikan Riyadi dan teman-temannya merancang program Zero Wise Indonesia  (semua bisa dimanfaatkan).

Riyadi yang tinggal di Kukusan Depok mengatakan mempunyai program pemilihan dan pengolahan sampah .

Wednesday, October 30, 2013

Walikota Depok Sambangi Workshop Industri Kreatif Berbahan Baku Sampah

Walikota Depok, Nur Mahmudi Ismail menyambangi workshop industri kreatif  berbahan baku sampah di RT.1 RW.13 Kelurahan Pancoran Mas, Kecamatan Pancoran Mas Depok, Minggu (27/10/13).

Walikota didampingi Camat Pancoran Mas, Bu Camat Linda (BCL) pada kesempatan tersebut mendapat penjelasan Baron Norwendo, tokoh masyarakat Pancoran Mas yang menaruh kepedulian terhadap lingkungan dan juga sebagai penggagas workshop tersebut.

Monday, October 28, 2013

Baron Norwendo Pelopori Workshop Industri Kreatif Berbahan Baku Sampah

Baron Norwendo, tokoh masyarakat Kecamatan Pancoran Mas yang juga pendiri Warga Peduli Lingkungan (WPL) mempelopori workshop industry kreatif berbahan baku sampah, Minggu (27/10/13) di RT.1 RW.13 Kelurahan Pancoran Mas, Kecamatan Pancoran Mas, Depok.

Kegiatan tersebut mendapat dukungan dari BNI 46 dengan programnya BNI  Go Green, dan  mahasiswa Universitas Indonesia yang menaruh kepedulian terhadap lingkungan.

Sunday, October 20, 2013

Kampanye peduli lingkungan, pilah dan kelola sampah kita

Ayo teman-teman, siapa peduli lingkungan. Kita pilah dan kelola sampah kita, agar dapat lebih bermanfaat. 


Tuesday, October 1, 2013

Atasi Masalah Sampah Dengan Pilah Kelola Sampah

Sampah masih menjadi masalah tersendiri di kota Depok.  Pilah kelola sampah dari sisa rumah tangga merupakan salah satu alternatif  efektif untuk menangani sampah. Selain menjaga kebersihan, memilah sampah juga dapat meraih keuntungan secara ekonomi.

Baron Noorwendo, The Garbagepreneur dari Bank Sampah WPL Depok  mengatakan, pengelolaan sampah diawali dari kepedulian setiap orang untuk menanganinya dengan benar sejak dari sumbernya.


“Kurangi volume sampah dengan memilah menjadi tiga bagian: plastik, kertas dan sisa makanan,” ujarnya kepada depoknews.com.

Lebih lanjut Baron mengatakan, untuk meningkatkan nilai ekonomi pada sampah dan mempermudah kegiatan penanganan sampah dibutuhkan cara untuk menanganinya.  Menurutnya, dengan di setiap rumah menyediakan tiga kotak sampah yang bertuliskan  “Plastik”,”Kertas dan Kaleng”, “Sisa Makanan” akan mempermudah untuk memisahkan sampah organik dan non organik.

Thursday, September 19, 2013

Baron Noorwendo Prakarsai Warga Peduli Lingkungan

Baron Noorwendo, tokoh masyarakat Pancoranmas Depok ini memprakarsai masyarakat membentuk Bank Sampah Warga Peduli Lingkungan (WPL). Baron mengatakan WPL bukan hanya lapak rongsok, namun sebagai pusat industry kreatif.

“WPL bukan hanya sekedar lapak yang mengumpulkan sampah lalu dijual ke pengepul, tetapi juga sebagai pusat industri kreatif, karena awalnya WPL bukan bank sampah terlebih dahulu, tetapi recycle dari bekas kemasan-kemasan yang dibentuk menjadi barang-barang yang bermanfaat,” katanya saat menerima kunjungan Wakil Wali Kota Depok, Idris Abdul Shomad, Senin (29/7/13).

Monday, September 16, 2013

Inilah Tiga Panduan Memulai Bank Sampah

Bank Sampah adalah sebuah gerakan swadaya masyarakat untuk mengajak warga mengurangi volume sampah melalui upaya memilah dan memanfaatkan sampah yang masih memiliki nilai ekonomi. Berikut tiga panduan bagi komunitas atau warga masyarakat yang ingin memulai program Bank Sampah.

1. Pembentukan tim pengelola

Tim pengelola akan menjadi lokomotif yang mengajak dan menggerakkan warga untuk turut serta menyukseskan program Bank Sampah. Agar berjalan dengan menyenangkan dan berkesinambungan, tim ini dapat terdiri dari 5 orang yang masing-masing berperan sebagai, Ketua/Direktur (1 orang), Sekretaris/Administrasi (1 orang), Bendahara/Kasir (1 orang), teller/Pemilah (2 orang).

Friday, September 13, 2013

Warga Peduli Lingkungan Basis Industri Kreatif

Penasehat Warga Peduli Lingkungan (WPL) di Kampung Pitara Jala Makam No 96 RT01/13, Pancoranmas, Depok, Baron Noorwendo mengatakan, pengelolaan sampah di lingkungan sekitar memerlukan kepedulian yang didukung manajemen dan teknologi yang sederhana dan tepat guna. Karena itu WPL hadir untuk mengajak warga Depok mengubah pola pikir dan membangun kesadaran dalam mengelola sampah.

Thursday, April 25, 2013

Pengelolaan Sampah Secara Mandiri dan Praktis di Rumah dan di Tempat Kerja


Latar Belakang

Setiap orang setiap hari menghasilkan sampah dalam berbagai aktivitasnya. Secara tidak disadari, sampah terus terbuang dan tidak pernah terpikirkan untuk mengelolanya agar dapat bermanfaat bagi diri sendiri maupun orang lain. Pengelolaan sampah di lingkungan sekitar kita memerlukan kepedulian yang didukung manajemen dan teknologi yang sederhana dan tepat guna.

Sunday, March 24, 2013

Cara Praktis Mengolah Sampah Organik di Rumah & di Kantor


Selesai memasak dan selesai makan, akan ada sisa berupa sampah organik yang kita hasilkan. Sisa nasi, potongan batang sayuran, kulit buah, tulang ikan, potongan daging, kulit ikan dan lain-lain adalah sampah organik yang biasa kita hasilkan di rumah, di restoran dan di kantor. Bagaimana nasib sampah organik kita itu selanjutnya? Sampah organik kita kemudian diangkut ke TPS/TPA untuk selanjutnya menjadi masalah baru di sana. Memang, di rumah atau di kantor kita, sampah tersebut lenyap tak berbekas. Tetapi kemudian menjadi masalah di tempat lain.

         Lalu bagaimana seharusnya? Bagaimana cara mengolah sampah organik yang praktis? Bisakah kita mengolah sendiri sampah organik kita di rumah atau di kantor kita? Adakah cara yang praktis untuk mengolah sampah organik kita? Apakah tidak akan timbul bau dan muncul belatung?

         Ya, ada! Kita dapat mengolah sampah organik kita secara mandiri dan praktis di rumah dan di kantor kita sendiri. Tanpa menimbulkan bau dan pemandangan yang menjijikkan. Tidak akan ada belatung berkeliaran jika proses yang kita lakukan benar.

Saturday, March 23, 2013

Perilaku Memilah Sampah



Kita perlu membangun perilaku memilah sampah di rumah, di kantor, di pusat perbelanjaan, tempat-tempat rekreasi dan di mana saja kita berada. Mengapa kiat harus memiliki perilaku memilah sampah?

Hampir di setiap sudut, kita menemukan peringatan 'BUANGLAH SAMPAH PADA TEMPATNYA'. Setiap anak Indonesia sejak dari Taman Kanak-kanak diajarkan untuk membuang sampah pada tempatnya. Selesaikah masalah sampah setelah kita membuang pada tempatnya?

Ternyata tidak!

Cobalah perhatikan masalah berikut:

Cara Praktis Pengelolaan Sampah Non Organik


Di rumah, kantor, pabrik, tempat rekreasi, tempat-tempat umum, kendaraan, gedung-gedung pertemuan dan lainnya, kita dapat dengan mudah menemukan sampah non organik yang tidak ditangani dengan baik. Gelas plastik, botol plastik, plastik bekas kemasan jajanan anak-anak, plastik bekas kemasan cairan pencuci, plastik kresek bekas belanjaan, karton pembungkus susu, kertas tisu, kaleng bekas minuman, kaleng bekas makanan siap saji, kertas bekas kalender, kertas bekas coret-coretan dan sebagainya. Semua adalah sampah non organik yang harus dikelola agar tidak menimbulkan masalah di kemudian hari dan sebaliknya dapat memberikan manfaat kepada kita dan lingkungan kita.

Sampah non organik, secara sederhana dapat didefinisikan sebagai sampah yang tidak dapat diurai secara alami oleh bumi. Bakteri pengurai dalam bumi membutuhkan puluhan bahkan ratusan tahun untuk dapat mengurai sampah non organik. Maka, untuk mengelola sampah non organik, memerlukan kepedulian, manajemen dan teknologi.

Wednesday, March 6, 2013

Tempat sampah kreatif :)

Yo-yo-yo mari-mari kita pilah sampah kembali. Pilah sampah dari rumah kita, agar pemanfaatan sampah bisa lebih produktif dan bermanfaat.... :)

Thursday, February 7, 2013

Pemanfaatan drum bekas sebagai wadah composting

Temans... Jika Anda punya drum kayak begini, jangan dibuang ya... Ini bisa bermanfaat untuk mengolah pupuk cair yg bernilai ekonomi...
Kalo mau disedekahkan, kami siap menerima...
Kalo butuh bimbingan, kami siap membimbing...

#Just call our name and We'll be there... :)





Kunjungan pakar composting dari Jepang



At Studio Tempo TV

Life on Green Radio FM 89.2 & recording for Tempo TV — with Wulan Wibiyanti at Utan Kayu, JakTim.


Liputan oleh http://www.antarafoto.com


DEPOK, 5/2 - BANK SAMPAH WPL. Dua anggota komunitas Wanita Peduli Lingkungan (WPL) KUB Iburatu Recycle menerima sampah non organik dari relawannya untuk dikumpulkan di Bank Sampah, Jalan Makam, Pancoran Mas, Depok, Jawa Barat, Selasa (5/2). Bank sampah yang didirikan sejak 2009 oleh komunitas tersebut berfungsi memanfaatkan limbah sampah menjadi barang yang memiliki nilai jual dan merangkul warga untuk sadar lingkungan dengan ikut serta menjadi nasabahnya. FOTO ANTARA/Indrianto Eko Suwarso/ed/NZ/13

Training of Practical Waste Management


at Margo Hotel Project

Training of Practical Waste Management in Neighborhood & Working Environment for Management & Employees of a MNC Company from Netherland


Pelatihan Pengolahan Sampah Organik & Non Organik - 2/2/2013

Bagi para peserta Pelatihan Pengolahan Sampah Organik & Non Organik, semua peralatan & bahan sudah kami siapkan. Semua hasil praktek boleh dibawa pulang untuk dilanjutkan di rumah masing-masing. Rute ke lokasi: dari Terminal Depok atau Stasiun Depok Baru, naik Angkot 03 jurusan Parung. Turun di SMK Prisma atau Warung Tomplek/Poin Mas. atau hub 02191182035. Terima kasih

Tuesday, February 5, 2013

Training 2 Februari 2013

Pengolahan Sampah Organik & Non Organik - Semoga bermanfaat & terus bersemangat



Wednesday, January 9, 2013

Jadikan Sampah Sebagai Peluang Manfaat & Berkah

Sabtu, 2 fabruari 2013:
1. Cara mengolah sampah organik yang full manfaat & bernilai ekonomi
2. Cara mengolah sampah kemasan plastik yang bernilai ekonomi
3. Makan siang bersama

Daftar: sms ke 02191182035

Jangan ketinggalan.... manfaatkan libur akhir pekan...!!


Mengapa kita harus memilah sampah kita?


Setiap orang dari kita memiliki peran penting untuk berperan dalam mengurangi jumlah timbunan sampah di tempat pembuangan sampah. Sortasi sampah untuk didaur ulang atau kompos adalah cara yang efisien untuk mengurangi sampah.

Tapi kenapa kita harus melakukannya?

Karena kebiasaan mengkonsumsi kita telah berkembang jauh sejak generasi sebelumnya. Kita mengkonsumsi lebih intens berbagai produk baru yang tersedia di pasar dan akibatnya, kita memproduksi limbah dengan jumlah yang semakin meningkat. Namun ternyata, beberapa jenis sampah dapat didaur ulang atau dibuat kompos.

Karena limbah yang berakhir di tempat pembuangan sampah menghasilkan biogas dan lindi TPA (Leachate) yang berbahaya untuk air yang kita minum dan udara yang kita hirup. Biogas mengandung senyawa utama metana, gas rumah kaca yang 25% lebih kuat bahwa karbon dioksida (CO2), tentu saja ini berbahaya.

Karena pengelolaan limbah dari sampah kita adalah sebuah cara hidup yang bersih, yang menunjukkan seberapa besar kita menghargai orang-orang terdekat kita. Keputusan menyortir Limbah yang kita lakukan hari ini akan mendorong anak-anak kita untuk belajar dan mempengaruhi kualitas hidup generasi mendatang.

Lalu dengan cara bagaimana kita harus memilah sampah kita?
Melalui 3 cara: 
  • Daur ulang
  • Pengomposan
  • Mengubur

Ayo,.. Mari kita hidup lebih sehat, untuk kita dan generasi mendatang! :)

Thursday, January 3, 2013

Penanganan Sampah yang Praktis & Benar



1.       Pendahuluan – Sampah: Peluang, Manfaat & Berkah (maksimal 2 jam)
a.       Peluang: Setiap orang setiap hari menghasilkan sampah, belum semua orang tergerak hatinya untuk mengelola sampah, di dalam sampah masih terdapat nilai ekonomi.
b.      Manfaat: Jika dikelola dengan benar maka sampah akan memberikan manfaat secara langsung. Jika dikelola akan mengurangi (reduce) volume sampah. Seperti lapangan kerja, usaha ekonomi kreatif, social enterpreneur dll.
c.       Berkah: Adanya tambahan & kesinambungan manfaat dari pengelolaan sampah yang kita lakukan.Seperti kesehatan lingkungan, kedekatan dengan tetangga, meningkatnya kreativitas dll.
d.      Contoh & gambaran program hasil pemanfaatan sampah:
                                                               i.      Tabungan sampah: buat bayar listrik.
                                                             ii.      Produk kreatif berbahan daur ulang.
                                                            iii.      Sedekah sampah: untuk bantuan sekolah & kredit mikro UKM.
                                                           iv.      Hibah barang seken: untuk peningkatan kapasitas pengelolaan sampah & pelatihan keterampilan ekonomi kreatif.
                                                             v.      Sekolahku Hijau: ekstrakurikuler untuk mengenalkan kepedulian secara dini kepada murid sekolah.
2.       Sampah Non Organik: Definisi, Peluang Pemanfaatan & Cara Pengelolaan (maksimal 1 jam)
a.       Definisi: Sampah yang tidak dapat diurai secara alami.
b.      Peluang Pemanfaatan: Reuse & Recycle dengan cara sendiri atau bekerja sama dengan perusahaan yang menggunakan sampah sebagai bahan baku.
c.       Cara Pengelolaan:
                                                               i.      Plastik
                                                             ii.      Kertas
                                                            iii.      Besi/Metal
                                                           iv.      Kayu
3.       Praktek pembuatan Suvenir dari bahan daur ulang plastik kemasan. (maksimal 3 jam)
4.       Sampah Organik: Definisi, Peluang Pemanfaatan & Cara Pengelolaan (dalam 2 sesi @2 jam)
a.       Definisi: Sampah yang dapat diurai secara alami.
b.      Peluang pemanfaatan: pupuk, efektif mikroorganime, pakan ternak, pembibitan pohon dll.
c.       Cara Pengelolaan:
                                                               i.      Skala Rumah Tangga:
1.       Definisi
2.       Alat & bahan
3.       Cara pembuatan
4.       Hal yang harus dilakukan & yang tidak boleh dilakukan
                                                             ii.      Skala Komunal:
1.       Definisi
2.       Alat & bahan
3.       Cara pembuatan
4.       Hal yang harus dilakukan &yang tidak boleh dilakukan